Bismilahirrohmannirrohim

Semoga selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat

Kamis, 15 September 2011

Dharmapala adalah pelindung


Dharmapala Adalah Pelindung(dikutip dari buku "Kisah-Kasih Spiritual -  Wisnu Prakasa")
Bagi Dharmapala adalah suatu yang sangat mudah
            untuk melenyapkan 1000 Setan Mara dalam sekejab.
Tetapi tidak ada artinya bila (dharmapala) diri sendiri,
            masih belum sanggup melenyapkan 1 amarah yang timbul.
Puja Bhakti Dharmapala setiap hari merupakan hal yang cukup penting dalam tahap pembinaan spiritual, sehingga segala halangan yang timbul dalam pembinaan dapat di perkecil dan dihindari semaksimal mungkin.
Tetapi sangat disayangkan, banyak umat yang terjerat pada intisari dari Puja Bhakti Dharmapala. Dimana banyak umat yang melakukan pembinaan Puja Bhakti Dharmapala, hanya sebatas untuk menjaga dan melindungi diri dan kekayaannya dari segala gangguan dan halangan. Akhirnya mereka akan cenderung menjadikan Dharmapala sebagai body-guard duniawi, dimana mereka sanggup melakukan puja dan melakukan persembahan setiap hari,  dilain pihak mereka juga menuntut kewajiban dharmapala untuk melindungi diri dan hartanya.
Banyak umat yang datang kepada saya, untuk memohon berbagai macam Puja & Mantra Dharmapala. Tetapi sangat disayangkan bahwa sebagian kecil saja yang dapat saya penuhi permintaan mereka. Hal ini bukan karena saya pelit dalam membagi ajaran, tetapi sebenarnya karma saya sendiri yang tidak mampu memberikan kepada para umat hanya karena alasan yang demikian.
Untuk ini saya kembali mengingatkan kepada para umat, yang memang berniat melakukan hubungan spiritual dengan Dharmapala, untuk dapat memahami dengan sebenarnya bahwa tujuan utama menjalin hubungan spiritual dengan dharmapala adalah untuk menjadikan diri sendiri sebagai Dharmapala itu sendiri, yang akan melindungi diri dari rasa malas, kebodohan, iri hati, kesombongan, kebanggaan diri, amarah, dsb.
Dengan demikian, Puja Bakhti Dharmapala menjadi pelengkap yang sangat penting dalam pembinaan Dharma Mulia untuk mencapai Pencapaian Agung.

Cara Pengajaran
(dikutip dari buku "
Kisah-Kasih Spiritual -  Wisnu Prakasa")

Seorang guru besar atau master selalu berusaha untuk membantu para mahluk agar jalan Pencapaian Kesempurnaan Sejati menjadi lebih mudah dan mulus. Semakin banyak karma buruk yang diperbuat oleh para mahluk, maka semakin besar rintangan yang akan dihadapinya dalam menuju jalan pencapaian Kesempurnaan Sejati. Rintangan penghalang yang timbul dapat berawal dari dalam diri, dari luar, maupun yang timbul secara rahasia.

Rintangan yang berawal dari dalam diri misalnya timbulnya rasa keraguan akan ajaran Dharma, kemalasan, sombong, kurangnya iman dan keyakinan dalam diri, dsb.

Rintangan yang berawal dari luar misalnya penyakit yang menimpa diri kita, dibawah pengaruh obat dan minuman yang melemahkan kesadaran, dsb, masalah keduniawian yang kurang mendukung sehingga waktu untuk memperdalam Dharma jauh berkurang, dsb.

Rintangan yang berawal secara rahasia misalnya kesulitan mendapatkan guru Dharma, dilahirkan pada tempat dimana ajaran Dharma sulit didapat, kurangnya pelindung Dharma yang membantu, dsb.

Banyaknya rintangan yang timbul, maka para master (dan juga para Bodhisatva) akan berusaha terus untuk membantu para mahluk agar terbebaskan dari segala macan rintangan atau paling tidak meringankan dampak negatif dari rintangan yang timbul.

Ada master yang menolong sesama dengan ajarannya, agar para umat mempunyai pengetahuan yang lebih dalam tentang iman dan keyakinan. Dengan cara mengajarkan Ajaran Dharma kepada para umat, seorang master dapat mencegah dan mengurangi perbuatan buruk para umatnya menjadi perbuatan yang baik.

Master yang mempunyai kelebihan spiritual akan menggunakan kekuatan spiritualnya untuk menolong para umat, agar para umat dapat memahami lebih dalam keyakinan dan kepercayaannya. Dengan kekuatan Spiritual, seorang master dapat mecegah kondisi buruk, ataupun merubah situasi buruk mejadi situasi yang lebih baik. Dengan demikian para umat dapat memahami manfaat ajaran Dharma dalam kehidupuannya sehari-hari.

1 komentar: